MINews.Banda Aceh- Ribuan Mahasiswa yang tergabung dari berbagai fakultas, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, hari ini melakukan aksi unjuk rasa, di Halaman Gedung DPR Aceh, Rabu 19 Februari 2025.
Aksi unjuk rasa diikuti oleh 1000 mahasiswa dan mahasiswi secara Damai. Aksi tersebut menyampaikan beberapa petisi mewakili suara masyarakat di wilayah ujung barat Indonesia, Aceh.
Adapun beberapa petisi yang disampaikan yaitu:
1.Menuntut efesiensi anggaran serta tidak memotong Dana Otsus Aceh dalam jumlah berapapun.
2.Menuntut Pemerintahan Aceh dibawah kepemimpinan Mualem-Dek Fadh, transparan dalam penggunaan dana otsus Aceh, agar lebih berprinsip keadilan dan kebermanfaatan.
3.Menuntut Pendidikan dan Kesehatan menjadi prioritas utama sebagaimana yang diamanatkan oleh Konstitusi.
4.Menuntut transparansi dari setiap Kementerian mengenai dampak efesiensi anggaran.
5.Mengevalusi program BMG, agar lebih tepat sasaran serta tidak membebani keuangan negara.
Hal itu dipekikkan oleh Keta Presiden Mahasiswa (Presma), Muhammad Ikram, Rivaldo dan beberapa orator lainnya saat menyampaikan beberapa petisi mewakili suara masyarakat di wilayah Aceh.
Menanggapi petisi dan harapan Mahasiswa, Ketua DPR Aceh Zulfadli A.Md akan segera menyikapi hal tersebut dan menyampaikan kepada pemerintah pusat, agar segera ditindaklanjuti.
"Kami menyambut baik keinginan dan harapan dari adik- adik Mahasiswa, untuk membangun Aceh lebih maju, mengentaskan kemiskinan, penggunaan dana Otsus secara transparan, efesiensi anggaran terkait kekhususan Aceh dan lain- lain, dan tentu hal tersebut membutuhkan waktu juga proses untuk ditindaklanjuti," tegas Ketua DPR Aceh saat dihubungi melalui telepon selular.
Hal itu dilakukan, sebab Ketua DPR Aceh, Zulfadli sedang berada di Jakarta. Menanggapi penjelasan Ketua DPR Aceh, Mahasiswa tetap menuntut kepastian hari dan tanggal petisi untuk ditindaklanjuti secara cepat. Tanpa memberi janji palsu serta iming- iming sebagai kamuflase pencitraan semata.
Kekinian, pihak dewan berjanji untuk menyikapi petisi dan menyampaikan keinginan masyarakat Aceh, melalui tanda tangan diatas surat perjanjian yang diajukan oleh ribuan mahasiswa di Aceh, demikian.