Ke empat atlet Polda Aceh itu adalah Briptu
Putra Rian Adha dari Polres Simeulue, Bripda Muhibbuth Thabari yang merupakan
personel Polres Langsa, Bripda Leo Firman dari Polres Aceh Barat, dan Bripda
Muhammad Jilal Syahputra dari Polres Aceh Singkil. Mereka tergabung dalam tim
rugby 7s putra Aceh.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Joko
Krisdiyanto mengatakan, empat atlet polri yang bertugas di Polda Aceh itu
tergabung dalam tim rugby 7s putra Kontingen Aceh. Mereka telah menorehkan
prestasi luar biasa, dengan meraih medali perak dalam pertandingan final.
Sebelumnya, mereka juga telah berhasil meraih medali emas pada cabor x-rugby
Joko mengatakan, selain menambah torehan
medali untuk Provinsi Aceh, secara tidak langsung keempat atlet di jajaran
Polda Aceh itu juga telah mengharumkan nama Polri lewat prestasinya dalam
olahraga.
“Alhamdulillah personel di jajaran Polda
Aceh kembali berprestasi dengan meraih medali perak cabor rugby 7s pada PON
Aceh-Sumut,” kata Joko, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 20 September 2024.
Abituren Akabri 1994 itu berharap, apa yang telah ditorehkan keempat personel
jajaran Polda Aceh tersebut dapat memotivasi atlet-atlet Polri lainnya ke depan
agar makin banyak atlet polri yang berprestasi.
“Kami ikut berbangga atas capaian yang
diraih empat atlet polri bersama tim rugby 7s. Semoga menjadi motivasi bagi
atlet polri lainnya,” harap Joko.
Di samping itu, Joko juga menyampaikan,
bahwa pada saat pertandingan final tersebut berlangsung, orang tua dari Briptu
Rian—salah satu atlet polri yang tergabung dalam tim rugby 7s putra—meninggal
dunia, sehingga yang bersangkutan tidak dapat melanjutkan pertandingan.
“Tentunya kita semua ikut berduka cita atas
meninggalnya orang tua dari Briptu Rian. Atlet kebanggaan polri. Semoga amal
ibadah orang tua Briptu Rian diterima di sisi-Nya,” ucap Joko.
Untuk diketahui, tim tuan rumah Aceh harus
puas dengan peringkat kedua dan mendapatkan medali perak pada cabor rugby 7s,
setelah dikalahkan oleh tim DKI Jakarta dengan skor 31-12.
Pada menit-menit awal, tim DKI Jakarta
langsung menguasai ritme pertandingan. Kerja sama tim, kecepatan, dan
ketangkasan tim DKI Jakarta berhasil menerobos para pemain Aceh dan menambah
poin.
Tim rugby 7s putra Aceh juga tidak mau
ketinggalan, para pemain berusaha keras menerobos pemain DKI Jakarta. Namun,
Jakarta tetap unggul pada babak pertama dengan skor 19-7.
Pada babak kedua, tim Aceh mulai memperlihatkan
pola permainan terbaiknya. Gemuruh dukungan ratusan masyarakat di tribun
membakar semangat mereka.
Aceh mulai mengatur ritme pertandingan. Namun, DKI Jakarta tetap memenangkan
partai final Rugby 7s dan meraih medali emas. Sementara Aceh yang ikut diperkuat
empat atlet polri harus berpuas hati dengan medali perak.[ADV]